UDB dan UMS Kolaborasi Turunkan Angka Stunting di Wonogiri Lewat Program Kosabangsa
Kategori:
Berita Universitas
Tanggal:04 November 2024
Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjalin kolaborasi untuk menanggulangi masalah stunting di Desa Sidorejo, Kabupaten Wonogiri, melalui program Kosabangsa yang digelar dari 21 Oktober hingga 2 November 2024. Kosabangsa, yang merupakan singkatan dari Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat, adalah sebuah program yang bertujuan mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) untuk pemberdayaan masyarakat. Program ini mengangkat tema "Penerapan Iptek, Pemberdayaan Kader Posyandu dan PKK, serta Diversifikasi Produk Olahan Sayur dan Sumber Protein Hewani dalam Upaya Penurunan Prevalensi Stunting di Desa Sidorejo". Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun anggaran 2024. Tim pelaksana dari UDB Surakarta dipimpin oleh Puguh Ika Listyorini bersama Retna Dewi Lestari, Brillian Nur Diansari, dan Riska Rosita, sedangkan tim pendamping dari UMS dipimpin oleh Suranto dengan anggota Pramudya Kurnia dan Haryoto. Berdasarkan data terkini, masih terdapat 41 bayi dan balita di Desa Sidorejo yang mengalami stunting, sehingga kolaborasi ini bertujuan untuk menurunkan angka tersebut melalui program yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Program ini mencakup serangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi tentang penyebab dan pencegahan stunting, hingga pelatihan penerapan teknologi untuk deteksi dini, budidaya sayur seperti bayam dan kelor, serta budidaya sumber protein hewani seperti ikan nila dan ayam petelur. Teknologi yang diterapkan dalam program ini termasuk alat antropometri sesuai standar kesehatan dan aplikasi deteksi dini stunting yang akan memudahkan kader posyandu dalam memantau kondisi anak-anak di desa. Kepala Desa Sidorejo, Joko Nalongso, menyatakan, "Melalui edukasi ini, kami berharap para kader bisa lebih memahami dan menyampaikan pentingnya nutrisi pada ibu-ibu di desa." Selain itu, program ini juga berfokus pada pemberdayaan kader PKK dengan pelatihan budidaya yang akan meningkatkan ketahanan pangan di desa. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan bayi dan balita, sehingga setiap intervensi yang dilakukan dapat dievaluasi efektivitasnya. Pemerintah Desa Sidorejo berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan program ini, dengan tujuan untuk menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan keberlanjutan program ini, Desa Sidorejo optimistis bahwa kolaborasi ini akan membawa perubahan positif yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak dan keluarga, sekaligus menjadi model pemberdayaan desa dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia.