UDB Mendapatkan Penghargaan dari Jawa Pos-Radar Solo Sebagai Top of The Year 2020

  • Kategori: Berita Universitas
  • Tanggal: 28 Desember 2020

UDB mengusung moto “The Global Entrepreneur University”. Siap bekali maha siswanya menjadi pengusaha dan tenaga profesional di bidangnya masing-masing. Melalui pembelajaran pendidikan kewirausahaan di kampus. 

UDB membuka empat fakultas. Yakni Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Sains dan Teknologi, serta Fakultas Hukum dan Bisnis. “Tidak hanya materi teori saja, tapi juga praktik sekaligus magang wirausaha. Mahasiswa dibimbing agar mampu membuat produk-produk bernilai ekonomis tinggi. Kemudian dipamerkan ke khalayak umum. Produk itu tidak hanya berwujud barang. Bisa jasa, ide kreatif, dan lain sebagainya,” ungkap Rektor UDB Singgih Purnomo. UDB dilengkapi fasilitas Teaching Factory. Mewadahi mahasiswa yang ingin belajar langsung praktik kewirausahaan. 

Teaching Factory didirikan di atas lahan seluas 3 hektare. Berlokasi di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Juga di bangun di Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Teaching Factory bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk praktik pelayanan, produksi barang, melayani konsumen, membuat aplikasi sistem komputer, dan sebagainya. Selain itu, juga diproyeksi sebagai inkubator bisnis UDB. 

“Targetnya tahun depan sudah beroperasional secara optimal. Saat ini sedang dalam masa pengerjaan. Namun mahasiswa sudah mulai memanfaatkan Teaching Factory untuk praktik pembelajaran. Kami juga sedang membangun hotel yang terintegrasi dengan Teaching Factory sebagai inkubator bisnis,” imbuh rektor. Di masa pandemi Covid-19, lanjut Singgih, banyak orang kehilangan pe kerjaan. Nah, UDB ingin bekali ma hasiswa supaya memiliki usaha mandiri. Sebab, peluang wirausaha di Indonesia kini makin besar. “Target ke depan, kami ingin menjadi universitas unggul. Paling utama, kami menjadi tempat berlatihnya calon wirausahawan muda maupun yang punya gagasan tapi tidak sempat terealisasi. Misalnya para pensiunan. Mereka bisa mengikuti training di Teaching Factory kami,” bebernya. 

Di era revolusi industri 4.0, kampus dituntut mampu mengadopsi inovasi teknologi di masa depan. Tak terkecuali UDB. Maka lulusan UDB wajib punya inovasi yang bisa dimanfaatkan di masa mendatang. Untuk itu, disiapkan dosen, mahasiswa, dan fasilitas yang memungkinkan alumni berpikir visioner. “Kami sudah terapkan konsep Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tapi juga bisa belajar di luar. Maka program magang di kampus kami selama enam bulan. Kami juga mengelola desa binaan. Membantu meningkatkan kesejahteraan masya rakat desa melalui pendampingan. Sekaligus memberikan sumbangan pemikiran inovatif,” tandas rektor.