Pilih bahasa

UDB Surakarta Kembangkan Aplikasi Cerdas Pencegahan Stunting untuk Kader Posyandu Arumdalu

  • Kategori: Berita Universitas
  • Tanggal: 20 September 2025
FFUniversitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Penerapan Aplikasi Cerdas Pencegahan Stunting” di Posyandu Arumdalu, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini diketuai oleh Devi Pramita Sari, S.KM., M.Kes., dosen Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit Fakultas Ilmu Kesehatan UDB Surakarta, bersama tim yang terdiri dari Sri Widodo, S.Kom., M.Kom., Khoirul Mustofa, S.Kom., M.Kom., serta mahasiswa Vina Januar Isnaini dan Diki Muhammad Darmawan. Program ini merupakan bagian dari Hibah PKM Tahun 2025 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Posyandu Arumdalu melayani berbagai program kesehatan balita seperti konsultasi, penimbangan, pemberian vitamin A, hingga pencegahan stunting. Namun, kader posyandu menghadapi sejumlah kendala, antara lain:
1. Rendahnya pemahaman kader karena sebagian besar bukan berlatar belakang kesehatan.
2. Deteksi dini stunting masih dilakukan secara manual menggunakan tabel, yang berisiko menimbulkan kesalahan.
3. Sistem pencatatan tumbuh kembang balita masih konvensional.
4. Keterbatasan perangkat pendukung untuk menunjang kegiatan posyandu.

Untuk menjawab tantangan tersebut, tim dosen UDB Surakarta mengembangkan Aplikasi Cerdas Pencegahan Stunting Balita berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Aplikasi ini mampu menentukan status gizi dan stunting balita hanya dengan menginputkan data umur, berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala. Fitur aplikasi meliputi:
1. Deteksi status gizi balita dan ibu hamil secara cepat dan akurat.
2. Rekam medis digital yang memuat riwayat pemeriksaan balita.
3. Grafik perkembangan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala dari bulan pertama hingga pemeriksaan terakhir.

Aplikasi ini dirancang sederhana agar mudah dioperasikan oleh kader posyandu, bahkan bagi yang tidak memiliki latar belakang kesehatan. Cara penggunaannya mirip dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) manual, namun lebih praktis karena otomatis menghasilkan status gizi dan grafik perkembangan balita. Kegiatan PKM di Posyandu Arumdalu dilaksanakan melalui beberapa tahapan:
1. Sosialisasi program dan partisipasi mitra.
2. Peningkatan kapasitas kader posyandu.
3. Pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi cerdas.
4. Penerapan aplikasi dengan digitalisasi pencatatan data.
5. Evaluasi di lapangan untuk memastikan keberhasilan implementasi.
6. Strategi keberlanjutan melalui serah terima perangkat pendukung ke Posyandu Arumdalu.

Dengan adanya aplikasi ini, kader posyandu dapat lebih mudah mendeteksi stunting setiap kali pemeriksaan bulanan. Data tumbuh kembang balita tercatat secara berkesinambungan, sehingga peran kader dalam pencegahan stunting meningkat dan pekerjaan bidan dapat lebih terbantu. Bidan Desa Sanggrahan, Eka, bersama Ketua Kader Posyandu, Eli, menyampaikan bahwa aplikasi ini sangat membantu karena mudah digunakan, mempercepat pencatatan, serta memungkinkan kader posyandu menentukan status gizi dan stunting secara mandiri.



Berita Lain