Workshop Penyusunan Buku Ajar dan Media Pembelajaran Digital

  • Kategori: Berita Universitas
  • Tanggal: 21 Februari 2020

Untuk memperkuat performa dan menambah wawasan para dosen maka Universitas Duta Bangsa Surakarat mengadakan workshop Penulisan Buku Ajar dan Penyusunan Media Pembelajaran Digital Interaktif. Drs. H. Singgih Purnomo, MM selaku Rektor Universitas Duta Bangsa Surakarta berkenan hadir dan membuka secara langsung agenda ini. Singgih berpesan bahwa kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi UDB harus meningkat seiring berubah menjadi universitas. Dalam workshop kali ini karena narasumbernya 2 maka harus ada 2 luaran sebagai bukti bahawa penyelenggaraannya berhasil. Bertindak sebagai narasumber adalah Aditya Saputra, S.Si, M.Sc, Ph.D dari UMS dan Bambang Eka Purnama,M.Kom dari UBSI Surakarta.

Dalam paparannya Aditya Saputra, S.Si, M.Sc, Ph.D dari UMS membahas tentang aspek bahasa dan tata cara penulisan yang baik, etika ilmiah dalam menulis buku ajar, strategi dan teknik menulis buku ajar yang layak dan teknik etiting serta penerbitan buku ajar. Buku ajar yang dibuat harus berkiblat pada hibah buku ajar DIKTI. Namun jika masih pemula dan untuk pembelajaran membuat buku maka kurang dari 200 halaman tidak masalah papar Aditya.

Sementara Bambang Eka Purnama,M.Kom dari UBSI memaparkan tentang Strategi penyusunan media pembelajaran digital interaktif. Bambang memaparkan bahwa mahasiswa didik kita harus lebih pandai dari kita karena itu adalah bukti keberhasilan seorang dosen. Jangan takut mahasiswa kita menjadi jauh lebih hebat dari dosennya kata Bambang. Salah satu caranya adalah dosen harus berinovasi dalam pembelajarannya dengan membuat bahan ajar berbasis digital. Jika masih kondisinya konvensional maka yang merasakan manfaatnya paling hanya 40 orang atau setara 1 kelas namun jika sudah menjadi digital dan di upload le internet maka hasilnya akan bermanfaat bukan hanya satu kapus namun bisa seluruh dunia. Dalam menggunakan tools boleh saja menggunakan aplikasi yang advanced namun untuk yang belum terbiasa, menggunakan power point yang sudah familiar kemudian di render menjadi video sudah sangat bagus.